Jumat, 08 Februari 2013

tari belibis






Tari Belibis berdasarkan bentuk penyajiannya dimasukkan ke dalam “tari kelompok”, karena ditarikan oleh lebih dari tiga orang penari. Tari ini, merupakan tari yang berfungsi sebagai tari pertunjukan yang sengaja digarap untuk dipertontonkan kepada masyarakat luas, karena tari ini lebih menitikberatkan pada segi artistiknya, penggarapan koreografinya yang matang, serta memiliki tema dan tujuan yang jelas.
          Tari Belibis diciptakan pada tahun 1984 oleh N.L.N. Swasthi Wijaya Bandem (koreografer) dan iringan tabuhnya diciptakan oleh I Nyoman Windha. Tari kreasi baru ini, menggambarkan kecantikan dan keindahan sekelompok burung belibis yang dengan riangnya mereka menikmati keindahan alam sekitarnya. Tema tarian ini diambil dari cerita Anglingdharma yang mengisahkan disihir/dikutuknya raja Anglingdharma oleh istrinya yang sakti (dalam cerita Tantri) menjadi seekor burung belibis.
          Setelah raja Anglingdharma menjadi seekor burung belibis, ia kemudian melakukan pengembaraan untuk dapat bersua dengan sekelompok burung belibis lainnya. Kemudian ia melihat sekelompok burung belibis yang sedang bercanda dengan riang lalu timbullah keinginannya untuk dapat bergabung dengan belibis-belibis itu. Tetapi, pada saat raja Anglingdharma mendekati sekelompok burung belibis tersebut. Mereka tiba-tiba terkejut karena mendengar (raja Anglingdharma) yang telah terkutuk menjadi belibis itu berbicara seperti manusia, sehingga mereka menolaknya untuk dapat bergabung dengan mereka. Sekelompok burung belibis itu kemudian pergi dan meninggalkan Raja Anglingdharma sendiri.


 I.                         Keunikan Gerak Tari Belibis
Gerakan tari tidak hanya berhubungan dengan kelenturan tubuh, tapi juga berhubungan dengan tenaga yang digunakan. Ada gerakan tari yang perlu tenaga ringan dan halus, ada juga gerakan tari yang perlu tenaga kuat dan keras. Gerakan tari setiap tarian pasti memiliki keunikan tersendiri.
1)    Gerakan Kepala dan Leher
Gerakan kepala dan leher pada tari belibis sangat bervariasi ; ada yang gerakan leher yang ke kanan dan kiri tapi kepala dan arah pandangan mata tetap ke depan (ngileg), ada juga gerakan leher yang patah-patah ke kanan maupun ke kiri dimana kepala dan arah pandangan mata juga mengikuti gerakan leher, ada gerakan kepala yang menunduk sejenak yang di dahului pandangan mata lalu kepala tegak kembali (pacak gulu gagah).
2)    Gerakan mata
Pandangan mata dilakukan tanpa menoleh, tapi mata melirik seolah-olah melihat ujung alis (nyeledet).
3)    Gerakan tangan
Gerakan tangan pada tari belibis sangat unik, dimana pada saat ngagem misalnya ngangem kanan tangan kanan ditinggikan hampir sejajar dengan kepala dan ditekuk sedikit dimana jari-jari tangan sampai pergelangan tangan di tekuk ke belakang sedangkan tangan kiri hampir sejajar pinggang dan sedikit ditekuk sama seperti tangan kanan. Ada gerakan tangan yang diluruskan ke bawah dan agak di buat miring sedikit dilakukan pada saat akan ngeseh.
4)    Gerakan kaki
Gerakan kaki cukup cepat pada saat pertama mulai menari dan menjinjit, ada gerakan kaki silang, ada pula gerakan lompat dimana kaki ditekuk terlebih dahulu, kaki kanan bersimpuh tetapi kaki kiri ditekuk sampai kaki sejajar dengan lutut.


    II.            Iringan Musik Tari Belibis

Karya tari pada dasarnya terdiri dari (2) unsur yaitu; tari sebagai unsur gerak sedangkan musik sebagai unsur bunyi. Tari tidak akan lengkap tanpa ada iringan musiknya, karena dengan musik ungkapan yang akan disampaikan melalui pesan tari akan lebih mudah tersampaikan.
Berikut ini alat-alat musik yang mengiringi tari belibis :
1.     Gangsa,                               6. Suling,
2.     Cengceng,                           7. Kendang,
3.     Reong,                                8. Gong,
4.     Kempur,                             9. Jegogan,
5.     Penyahcah,                         10. Kajar,
Musiknya mengikuti irama gerakan tari belibis yang lincah dan agresif seperti gerakan burung belibis yang sedang bersuka cita menikmati keindahan alam sekitarnya. Alunan musiknya keras dipadu dengan alus, sehingga enak untuk didengarkan. Iringan musiknya membuat semangat bagi para penari dan yang menontonnya. Dengan adanya iringan musik dapat mempertegas ekspresi gerakan si penari dan member gambaran serta ilustrasi suasana yang terdapat di dalam tarian belibis tersebut.


 III.            Tata Busana Yang Digunakan Pada Tari Belibis
Tata busana merupakan salah satu unsur terpenting dalam pementasan tari. Dengan busana yang dikenakan pada saat pementasan tari akan mempertegas karakter yang diekspresikan oleh penari, memperindah penanpilan penari, sehingga orang melihat / menontonya dapat membedakan suatu tarian yang satu dengan yang lainnya.
Berikut ini perlengkapan /aksesoris yang digunakan dalam tarian belibis yaitu:
1.     Di kepala aksesoris yang digunakan adalah gelungan,
2.     Di telinga aksesoris yang digunakan adalah subeng,
3.     Di leher aksesoris yang digunakan adalah badong,
4.     Di badan aksesoris yang digunakan adalah kain, sabuk,selendang
5.     Di tangan aksesoris yang digunakan adalah ampok –ampok  pada pergelangan tangan, dan pada lengan atas  
6.     Di pinggang sampai bagian bawah menggunakan kain songket

Keunikan tata busana tarian belibis, karena tariannya menggambarkan kisah sekelompok burung belibis yang sedang menikmati keindahan alam sekitarnya yang kemudian di kejutkan dengan kedatangan seekor burung belibis lainnya yang ingin bergabung dengan mereka, karena belibis itu dapat berbicara seperti manusia akhirnya ia di tolak untuk bergabung. Jalan cerita yang begitu menarik membuat tarian belibis ini semakin terasa indah untuk ditonton dengan paduan busana yang menarik.


IV.            Gerakan Estetis Pada Tari Belibis

Menurut kami, keindahan yang terdapat dalam gerakan tari belibis yaitu :
a)     Pada saat penari akan menyambut kedatangan penari satunya sambil berhadapan dan membentuk lingkaran dengan badan menunduk dan merapat dimana kepala para penari saling berdekatan.
b)    Pada saat penari melakukan gerakan ngangem, gerakannya sangat unik misalkan ngagem kanan dimana jari-jari tangan dibawa ke belakang.
c)     Pada saat akhir-akhir tarian, ada gerakan tangan yang membentuk garis miring dimana tangan kanan diatas dan tangan kiri dibawah sambil berjalan mudur sekelompok penari menjauhi penari yang satunya.
d)    Pada saat penari menggunakan selendangnya, membentuk seperti sayap burung belibis.

Tagged: ,

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts