tari belibis |
Tari Belibis diciptakan pada tahun 1984 oleh N.L.N. Swasthi Wijaya Bandem
(koreografer) dan iringan tabuhnya diciptakan oleh I Nyoman Windha. Tari kreasi
baru ini, menggambarkan kecantikan dan keindahan sekelompok burung belibis yang
dengan riangnya mereka menikmati keindahan alam sekitarnya. Tema tarian ini
diambil dari cerita Anglingdharma yang mengisahkan disihir/dikutuknya raja
Anglingdharma oleh istrinya yang sakti (dalam cerita Tantri) menjadi seekor
burung belibis.
Setelah raja Anglingdharma menjadi seekor burung belibis, ia kemudian melakukan
pengembaraan untuk dapat bersua dengan sekelompok burung belibis lainnya.
Kemudian ia melihat sekelompok burung belibis yang sedang bercanda dengan riang
lalu timbullah keinginannya untuk dapat bergabung dengan belibis-belibis itu.
Tetapi, pada saat raja Anglingdharma mendekati sekelompok burung belibis
tersebut. Mereka tiba-tiba terkejut karena mendengar (raja Anglingdharma) yang
telah terkutuk menjadi belibis itu berbicara seperti manusia, sehingga mereka
menolaknya untuk dapat bergabung dengan mereka. Sekelompok burung belibis itu
kemudian pergi dan meninggalkan Raja Anglingdharma sendiri.
I. Keunikan Gerak Tari
Belibis
Gerakan tari tidak hanya berhubungan dengan kelenturan
tubuh, tapi juga berhubungan dengan tenaga yang digunakan. Ada gerakan tari
yang perlu tenaga ringan dan halus, ada juga gerakan tari yang perlu tenaga
kuat dan keras. Gerakan tari setiap tarian pasti memiliki keunikan tersendiri.
1) Gerakan Kepala dan Leher
Gerakan kepala dan leher pada tari belibis sangat bervariasi
; ada yang gerakan leher yang ke kanan dan kiri tapi kepala dan arah pandangan
mata tetap ke depan (ngileg), ada juga gerakan leher yang patah-patah ke kanan
maupun ke kiri dimana kepala dan arah pandangan mata juga mengikuti gerakan
leher, ada gerakan kepala yang menunduk sejenak yang di dahului pandangan mata
lalu kepala tegak kembali (pacak gulu gagah).
2) Gerakan mata
Pandangan mata dilakukan tanpa menoleh, tapi mata melirik
seolah-olah melihat ujung alis (nyeledet).
3) Gerakan tangan
Gerakan tangan pada tari belibis sangat unik, dimana pada saat
ngagem misalnya ngangem kanan tangan kanan ditinggikan hampir sejajar dengan
kepala dan ditekuk sedikit dimana jari-jari tangan sampai pergelangan tangan di
tekuk ke belakang sedangkan tangan kiri hampir sejajar pinggang dan sedikit
ditekuk sama seperti tangan kanan. Ada gerakan tangan yang diluruskan ke bawah
dan agak di buat miring sedikit dilakukan pada saat akan ngeseh.
4) Gerakan kaki
Gerakan kaki cukup cepat pada saat pertama mulai menari dan
menjinjit, ada gerakan kaki silang, ada pula gerakan lompat dimana kaki ditekuk
terlebih dahulu, kaki kanan bersimpuh tetapi kaki kiri ditekuk sampai kaki
sejajar dengan lutut.
II. Iringan
Musik Tari Belibis
Karya tari pada dasarnya terdiri dari (2) unsur yaitu; tari
sebagai unsur gerak sedangkan musik sebagai unsur bunyi. Tari tidak akan
lengkap tanpa ada iringan musiknya, karena dengan musik ungkapan yang akan
disampaikan melalui pesan tari akan lebih mudah tersampaikan.
Berikut
ini alat-alat musik yang mengiringi tari belibis :
1. Gangsa,
6. Suling,
2.
Cengceng,
7. Kendang,
3.
Reong,
8. Gong,
4.
Kempur,
9. Jegogan,
5.
Penyahcah,
10. Kajar,
Musiknya mengikuti irama gerakan tari belibis yang lincah
dan agresif seperti gerakan burung belibis yang sedang bersuka cita menikmati
keindahan alam sekitarnya. Alunan musiknya keras dipadu dengan alus, sehingga
enak untuk didengarkan. Iringan musiknya membuat semangat bagi para penari dan
yang menontonnya. Dengan adanya iringan musik dapat mempertegas ekspresi
gerakan si penari dan member gambaran serta ilustrasi suasana yang terdapat di
dalam tarian belibis tersebut.
III.
Tata Busana Yang Digunakan Pada Tari Belibis
Tata busana merupakan salah satu unsur terpenting dalam
pementasan tari. Dengan busana yang dikenakan pada saat pementasan tari akan
mempertegas karakter yang diekspresikan oleh penari, memperindah penanpilan
penari, sehingga orang melihat / menontonya dapat membedakan suatu tarian yang
satu dengan yang lainnya.
Berikut
ini perlengkapan /aksesoris yang digunakan dalam tarian belibis yaitu:
1. Di kepala aksesoris yang
digunakan adalah gelungan,
2. Di telinga aksesoris yang
digunakan adalah subeng,
3. Di leher aksesoris yang digunakan
adalah badong,
4. Di badan aksesoris yang digunakan
adalah kain, sabuk,selendang
5. Di tangan aksesoris yang
digunakan adalah ampok –ampok pada pergelangan tangan, dan pada lengan
atas
6. Di pinggang sampai bagian bawah
menggunakan kain songket
Keunikan tata busana tarian belibis, karena tariannya
menggambarkan kisah sekelompok burung belibis yang sedang menikmati keindahan
alam sekitarnya yang kemudian di kejutkan dengan kedatangan seekor burung
belibis lainnya yang ingin bergabung dengan mereka, karena belibis itu dapat
berbicara seperti manusia akhirnya ia di tolak untuk bergabung. Jalan cerita
yang begitu menarik membuat tarian belibis ini semakin terasa indah untuk
ditonton dengan paduan busana yang menarik.
IV.
Gerakan Estetis Pada Tari Belibis
Menurut
kami, keindahan yang terdapat dalam gerakan tari belibis yaitu :
a) Pada saat penari akan menyambut
kedatangan penari satunya sambil berhadapan dan membentuk lingkaran dengan
badan menunduk dan merapat dimana kepala para penari saling berdekatan.
b) Pada saat penari melakukan gerakan
ngangem, gerakannya sangat unik misalkan ngagem kanan dimana jari-jari tangan
dibawa ke belakang.
c) Pada saat akhir-akhir tarian, ada
gerakan tangan yang membentuk garis miring dimana tangan kanan diatas dan
tangan kiri dibawah sambil berjalan mudur sekelompok penari menjauhi penari
yang satunya.
d) Pada saat penari menggunakan
selendangnya, membentuk seperti sayap burung belibis.
0 komentar:
Posting Komentar