Selasa, 27 Mei 2014

A.    Judul     : Tari Belibis
B.     Tema Tari Margapati : pantonim (pediruan)
C.     Menggambarkan Tari Belibis :
Pengambaraan Tari Belibis adalah
Menggambarkan kehidupan sekelompok burung belibis yang dengan riangnya menikmati keindahan alam. Mereka tiba-tiba dikejutkan oleh munculnya seekor burung belibis jadi-jadian yang merupakan penjelmaan dari Prabu Angling Dharma setelah terkena kutukan dari istrinya yang sakti dan ada versi cerita lain yaitu oleh cerita Angling Dharma yang merupakan seorang Raja. Jadi, karena suatu hal ia harus meninggalkan kerajaannya dan merantau dari satu daerah ke daerah lain. Dalam pengembaraannya, Angling Dharma bertemu dengan seorang putri raksasa pemakan manusia. Raksasa merasa khawatir rahasianya diketahui oleh Angling Dharma, dikutuklah Angling Dharma menjadi seekor burung Belibis yang hidup di air. Tarian ditarikan oleh perempuan secara berkelompok (biasanya).  Tari Belibis berdasarkan bentuk penyajiannya dimasukkan ke dalam “tari kelompok”, karena ditarikan oleh lebih dari tiga orang penari. Tari ini, merupakan tari yang berfungsi sebagai tari pertunjukan yang sengaja digarap untuk dipertontonkan kepada masyarakat luas, karena tari ini lebih menitikberatkan pada segi artistiknya, penggarapan koreografinya yang matang, serta memiliki tema dan tujuan yang jelas.
          Tari Belibis diciptakan pada tahun 1984 oleh N.L.N. Swasthi Wijaya Bandem (koreografer) dan iringan tabuhnya diciptakan oleh I Nyoman Windha. Tari kreasi baru ini, menggambarkan kecantikan dan keindahan sekelompok burung belibis yang dengan riangnya mereka menikmati keindahan alam sekitarnya. Tema tarian ini diambil dari cerita Anglingdharma yang mengisahkan disihir/dikutuknya raja Anglingdharma oleh istrinya yang sakti (dalam cerita Tantri) menjadi seekor burung belibis.

          Setelah raja Anglingdharma menjadi seekor burung belibis, ia kemudian melakukan pengembaraan untuk dapat bersua dengan sekelompok burung belibis lainnya. Kemudian ia melihat sekelompok burung belibis yang sedang bercanda dengan riang lalu timbullah keinginannya untuk dapat bergabung dengan belibis-belibis itu. Tetapi, pada saat raja Anglingdharma mendekati sekelompok burung belibis tersebut. Mereka tiba-tiba terkejut karena mendengar (raja Anglingdharma) yang telah terkutuk menjadi belibis itu berbicara seperti manusia, sehingga mereka menolaknya untuk dapat bergabung dengan mereka. Sekelompok burung belibis itu kemudian pergi dan meninggalkan Raja Anglingdharma sendiri.


Untuk versi lengkapnya download DISINI

Tagged: ,

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts